Ciamis,Aspirasi
Priangan Timur yang meliputi wilayah Kabupaten
Ciamis, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Banjar menjadi sasaran para pengedar
narkoba dan para imigran gelap tujuan Australia. Kondisi ini, tentu saja harus
diwaspadai oleh semua Polres yang ada di wilayah Priangan Timur.
Hal ini diungkapkan
Kapolda Jawa Barat, Inspektur Jenderal (Irjen) Putut Eko Bayuseno, saat
mendampingi Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Komisaris
Jenderal, Nanan Soekarna, dalam acara launching program Polisi Peduli
Pengangguran di Desa Tenggerraharja, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten
Ciamis,baru-baru ini."Kita terus melakukan antisipasi, jangan sampai jadi
sasaran pengedar dan pengguna narkoba," kata Putut.
Menurut Putut, selama ini
pihak kepolisian sudah berhasil menangkap pelaku pengedar narkoba di Jawa
Barat termasuk di wilayah Priangan. Hanya saja data secara detailnya tidak bisa
disebutkan."Yang kita tangkap sudah banyak, namun data pastinya takut salah,"
ucapnya.
Ia juga mengingatkan,
semua Kapolres di wilayah Priangan Timur untuk melakukan tindakan-tindakan
antisipasi terhadap peredaran narkoba. Masyarakat juga, tegas dia, harus ikut
terlibat dalam memerangi peredaran narkoba di wilayahnya masing-masing.
"Kerjasama yang baik
antara Polri dan masyarakat sangat efektif dalam menangkal peredaran barang
haram ini," katanya.Sementara itu, Wakil Kepala Kepolisian Republik
Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal Nanan Soekarna mengatakan,kepolisian
tidak bisa sendirin dalam menyelesaikan persoalan yang menyangkut ketertiban
masyarakat dan peredaran narkoba.
Dia menegaskan, peran
aktif masyarakat sangat dibutuhkan."Ya harus bersama-sama
masyarakat.Polisi tidak bisa sendirian dalam memerangi narkoba ini,"
katanya.
Pihak kepolisian di daerah
harus bisa mencari terobosan kreatif untuk menciptakan ketertiban di masyarakat.Yang
paling penting mampu mengantisipasi potensi gangguan di tingkatan paling
bawah.
Nanan Soekarna juga
mengatakan, wilayah Priangan Timur termasuk daerah rawan penyelundupan
imigran gelap asal Timur Tengah dengan negara tujuan Australia, tepatnya Pulau
Christmas.Langkah-langkah yang dilakukan Polri untuk mengantisipasi imigran
gelap ini adalah dengan menambah personil dan pos polisi air di lokasi rawan
penyelundupan.
“Kami sudah lakukan antisipasi
dengan melakukan pembinaan di tingkat Polres dan Polair, termasuk menambah
pasukan," katanya.Ia juga meminta, agar masyarakat yang tinggal di sekitar
pantai ikut proaktif membantu polisi menjaga wilayah. "Jangan sampai
wilayah selatan Jawa Barat ini dijadikan lokasi penyelundupan imigran
gelap," katanya.
Seperti diketahui, belakangan
ini Pantai Pangandaran Ciamis, Cipatujah, Tasikmalaya dan Pantai Santolo di
Garut menjadi lokasi uji coba penyelundupan imigran ke Australia.Namun semua upaya
penyelundupan tersebut berhasil digagalkan pihak kepolisian.Pada Bulan November
2011 lalu, 50 imigran yang hendak menyeberang ke Australiaberhasil digagalkan.
Enam orang tewas dalam upaya penyelundupan setelah kapal yang ditumpangi para
imigran karam.
Pada Februari 2012 upaya
penyelundupan imigran dilakukan lewat perairan Cipatujah Tasikmalaya.Sebanyak
50 imigran asal Timur Tengah selamat, meskipun perahu 30 gros ton yang
ditumpangi mereka karam.
Pada 6 Maret, polisi kembali
berhasil menggagalkan penyelundupan imigran gelap di Pantai Santolo Garut.Dalam
kasus ini, sebanyak 67 Warga Negara Asing asal Irak danPalestina diamankan
pihak kepolisian.
Terakhir 8 Maret, Polres
Ciamis kembali berhasil menggagalkan 55 imigran yang akan menyeberang ke
Australia lewat Cimerak (mamay).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Anda Memberikan Komentar Anda mengenai berita yang kami Muat
Untuk lebih lengkapnya silakan mencari Media kami di loper koran terdekat anda