Pagelaran drama Basa Sunda yang digelar oleh SMAN 1 Kawali sebagai
upaya dalam rangka menangkal dahsyatnya arus globalisasi. (foto :
mamay)
|
Ciamis,Aspirasi
Gelombang dahsyat budaya asing yang melanda
Nusantara khususnya populasi budaya sunda di Jawa Barat melalui informatisasi
dan informalinalisasi lambat laun akan menjadikan ketergantungan. Oleh karena
itu, bangsa Indonesia khususnya orang Sunda harus mencari solusinya agar
gelombang yang melanda ke berbagai bidang bisa diminimalkan.
Salah satunya harus mencari solusi
agar para generasi muda yang sebagian besar sudah terpengaruh budaya asing
dapat menemukan kembali jati dirinya sebagai orang sunda yang memiliki budaya
luhur.
Demikian dikatakan, Kepala SMAN 1
Kawali, Drs. Endan Adi Wisastra yang didampingi pembina teater jaga SMAN 1
Kawali, Usep Iskandar, SPd, ketika menggelar pasanggiri dan lomba bahasa sunda
yang dilaksanakan selama dua hari, Sabtu-Minggu (26-27/5) dengan diikuti
SMP/MTs se-Kabupaten Ciamis bertempat di kampus SMAN 1 Kawali. “Pagelaran drama bahasa sunda dalam rangka
melestarikan budaya daerah sendiri dimana orang Sunda memiliki budaya yang
luhur dibanding dengan budaya asing, “ujarnya.
Menurut Endan, saat ini banyak
generasi muda yang budayanya berkiblat ke dunia barat yang menganut budaya
moderenisasi, kapitalisme, liberalisme yang berbau sekulerisme seperti Amerika
yang dilanda hedeonisme atau gaya hidup mewah. “Padahal itu semuanya hanyalah
politik agar bangsa Indonesia jauh dari agama, “katanya.
Khusus bagi orang sunda yang
mayoritas memeluk agama islam, perlu
adanya upaya sundanisasi islam atau sunda memilih islam sebagai dasar
budaya karena para pemimpin islam atau ulama
di sunda dihormati dan dianggap sebagai
orang tua, guru atau pemerintah yang selalu diturut hinga mencapai puncak
strata kehormatan. “Dan Islamisasi Sunda
yang mendawahkan ajaran agama islam dengan dasar Alquran dan Assunah serta
bahasa dawahnya basa sunda, “jelasnya.
Untuk mempertahankan eksistensinya budayanya
ada beberapa cara yang bisa ditempuh, diantaranya harus menggunakan bahasa
sunda dalam kehidupan sehari-hari karena merupakan salah satu identitas bangsa.
“Caranya bahasa harus diajarkan disekolah menjadi pelajaran muatan lokal,
“pungkas Endan.(mamay)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Anda Memberikan Komentar Anda mengenai berita yang kami Muat
Untuk lebih lengkapnya silakan mencari Media kami di loper koran terdekat anda