Jumat, 30 November 2012

Komunitas Pelestarian Pusaka Budaya Bogor, Akan Persembahkan Pagelaran Seni Budaya


Peneliti, pelaku dan pemerhati Seni Budaya Bogor

Bogor, ASPIRA
Dalam upaya pelestarian pusaka budaya Bogor oleh masyarakat, Komunitas Pelestarian Pusaka Budaya Bogor akan mempersembahkan Pegeraran Seni yang akan berlansung di Roemah Kahoeripan, Parung Bogor pada hari Kamis, (6/12) mendatang yang akan menampilkan beberapa kesenian antara lain, Rajah Pamuka, Kacapi Suling, Pidangan Tari Tayub, Penca Cimande, Celempungan Sunda dan pagelaran wayang golek (fragmen).  Demikian dikatakan Ketua Komunitas Pelestarian Pusaka Budaya Bogor, Dewi Djukardi kepada wartawan dalam konferensi pers dikediamannya beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan ini hadir pula beberapa pelaku seni dan pemerhati budaya Kota dan Kabupaten Bogor serta pengusaha seperti, Hardini Sumono dari BPPI, Ratna B Prijadi dari Batik Bogor Handayani Saung Geulis, Wawan Dewantara dari Padepokan Galuh Pakuan Bogor, Eman Sulaeman, dan dalang Ceceng Arifin.

Dikatakan Dewi, Pusaka (Heritage) budaya Indonesia yang kaya dan beragam bukan hanya benda bersejarah melainkan beberapa jenis kesenian daerah lainnya. “ Haritage bukan hanya benda bersejarah tetapi semua hala yang menyangkut keragaman seni dan budaya serta karya seni yang di antaranya, seni sastra, seni tari dan musik. Wujud kepedulian akan pelestarian seni dan budaya yang ada khususnya di Kota Bogor dan seluruh daerah Bogor umumnya merupakan seni dan budaya masyarakat masa lampau yang memiliki nilai historis tersendiri dalam kehidupan bermasyarakat bogor tempo dulu yang patut kita lestarikan,” Katanya

 “ Dalam pagelaran ini, lanjutnya, akan mengangkat tema “Upaya Pelestarian Pusaka Budaya Bogor Oleh Masyarakat” yang dimaksud untuk mengajak masyarakat Bogor bersama-sama dengan Komunitas pemerhati budaya. “ kami mengangkat tema “Upaya Pelestarian Pusaka Budaya Bogor Oleh Masyarakat” guna mengajak masyarakat Bogor untuk bersinegrgi dengan Komunitas pemerhati budaya dari berbagai daerah, Tokoh Masyarakat Bogor, pelaku aktif para komunitas pelestari, para pemerhati budaya dari berbagai negara yang pernah terlibat untuk melestarikan alam dan budaya melalui kegiatan yang akan dilakukan bersama, baik dalam bentuk pendidikan, pertukaran kebudayaan, workshop, pameran dan lain-lain,” jelasnya.
Pagelaran ini sendiri rencananya akan di hadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr.Marie Pangestu dan Wakil Bupati Bogor Karyawan Faturrahman SH. Harapan dari Pagelaran Pelestarian Pusaka (heritage) Budaya Bogor 2012 ini dapat memberikan informasi tentang pentingnya pelestarian pusaka budaya baik nasional maupun internasional dan dapat terjalinnya hubungan antar tokoh seniman, tokoh masyarakat, serta masyarakat pecinta seni dan budaya pada generasi muda, yang akan menampilkan Tari Tayub. Tari Tayub ini akan dimainkan langsung oleh tokoh seniman senior Wawan Dewantara dari Padepokan Galuh Pakuan Bogor. Selain membawakan Tari Tayub, beliau juga akan melantunkan Rajah Pamuka. (Ayu)

Rabu, 21 November 2012

MCB, Memberikan Ruang Bagi Remaja Berprestasi


Ketua UMUM MCB, Bagus Karyanegara

Bogor, ASPIRA
Dalam memberikan kesempatan remaja Kota Bogor dalam mengapresiasikan kreativitasnya Masyarakat Cinta Bogor (MCB) selalu memberikan ruang khusus bagi mereka-mereka yang berprestasi sehingga  mendapat nilai kebanggaan bagi remaja itu sendiri atas kreativitas yang di miliki bagi para MCB Youth (sebutan bagi remaja yang tergabung dalam MCB) yang pada akhirnya remaja tersebut merasa dihargai atas prestasi dan kreativitasnya. Hal inilah yang ingin di capai MCB dalam membentuk MCB youth ini sebagai wadah mengekspresikan talenta dana kreatifitas guna menghindari pergaulan-pergaulan yang tidak diinginkan seperti tawuran, narkoba dan sebagainya. Demikian ungkapkan Ketua Umum MCB, Bagus Karyanegara saat menggelar acara “Bagusnya Akustik B-One” yang berlangsung di Taman Kencana Kota Bogor minggu (04/11) mulai pkul 10:00 hingga pukul 14:30 Wib yang di isi dengan penampilan akustik dari Nuaya Band, Penampilan Drumer Cilik, Natha, Tari Jaipong, Taqri Gangnam Style dan lain-lain. Acara ini sendiri di buka langsung oleh Ketua MCB, Bagus Karyanegara, juga di hadiri oleh anggota Komisi D DPRD, Kota Bogor, Yusuf Dardiri,  Lurah Babakan, Juandi R serta muda-mudi Kota Bogor yang memang sering berkumpul di taman ini setiap minggu pagi.
Menurut Bagus, penyelenggaraan acara seperti ini merupakan untuk mengakomodir bakat serta kreatifitas anak muda Kota Bogor untuk mengepresikan bakat dan minat mereka dari pada mereka melakukan hal-hal negative yang bisa merusak masa depannya,  dan kebetulan Taman Kencana ini merupakan tempat favorite sebagian besar remaja Kota Bogor. “ Acara seperti ini memang sengaja dilaksanakan untuk menarik energy positif yang ada didalam diri mereka kearah melalui bakat dan keinginan mereka sehingga dapat tersalurkan untuk menghindari kegiatan negative seperti tawuran dan sebagainya, karena kita terus mensosialisaikan bahwa tawuran tersebut adalah hal yang tidak benar sehingga angka tawuran  di Kota Bogor dapat di tekan dengan kegiatan seperti ini. Dengan mereka bergabung di MCB, mereka bisa menampilkan kapasitas apa yang mereka punya untuk meminimalis angka tawura itu sendiri,  karena energi mereka masih sangat luar biasa besar, dari pada mereka melakukan hal-hal negatife seperti tawuran dan macam-macam mulai sekarang bersihkan diri mereka terhadap hal-hal yang negative karena  disini kita koordinir untuk melakukan hal-hal yang positif” ,katanya
Bagus juga mengutarakan, dalam menampung kegiatan remaja yaitu dapat dilihat dulu dari kesenangan apa yang mereka miliki untuk dapat diarahkan kepada apa yang diinginkan. “ Kita bisa melihat kesenangan-kesenangan mereka mau melakukan apa, baru nanti akan ada prestasi yang dapat kita tampilkan, seperti Natha, Drummer cilik yang masih duduk di Bangku sekolah Dasar tetapi dia sudah mempunyai prestasi sampai tingkat nasional dan bahkan di tingkat Internasional yang itu semua merupakan pancingan buat mereka bahwa energinya mereka untuk disalurkan ke hal-hal yang lebih positif. Jika kegiatan mereka tersalurkan dalam hal-hal positif maka mereka akan lupa dengan kegiatan-kegiatan yang negative tadi sehingga lambat laut mereka akan lebih focus pada tujuannya yang dapat membuahkan prestasi. (Sumburi/Ayu)

Sabtu, 10 November 2012

Pelanggan Diminta Lebih Kritis Bila Menerima Petugas TusBung PLN



Bogor, ASPIRA

Terkait adanya pemberitaan mengenai adanya petugas Perusahan Listrik Negara (PLN) Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Bogor Kota yang berlaku kasar kepada konsumen yang menimpa warga Kampung Dekeng Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan beberapa waktu lalu, Humas PLN Distribusi Jawa Barat-Baten, Kusmawan meminta masyarakat untuk berhati-hati dan lebih kritis terhadap petugas bila berhadapan dengan orang yang mengaku petugas dari PLN. Masyarakat diminta untuk mengecek identitas petugas tersebut, baik nama, surat tugas dal lain-lain, hal ini untuk menghidari adanya oknum yang memanfaatkan situasi seperti ini dengan mengaku petugas dari PLN tetapi oknum. Demikian dikatakannya saat di temui di kantornya jum,at (2/11) lalu.

Kusmawan mengakui, memang ada beberapa kasus yang menimpa masyarakat dengan melakukan pemerasan terhadap pelanggan PLN dengan mengaku petugas Putus Sambung (Tusbung), padahal itu semua adalah oknum yang sengaja menggunakan nama PLN untuk melakukan aksi kejahatan. “Memang tidak dapat dipungkiri dengan adanya beberapa oknum yang memanfaatkan keadaan seperti itu, bila memang petugas tersebut adalah petugas PLN akan berikan tindakan tegas bahkan sampai pemecatan dan bila petugas tersebut karyawan Outsorsing perusahaan yang bekerja sama dengan PLN maka kami akan me-blacklist  perusahaan tersebut atas tindakan karyawannya karena sudah melakukan tindakan yang merugikan konsumen,” akunya

Dia juga mengatakan, “contoh kasus yang menimpa di beberapa daerah dengan karyawan outsorsing yang karyawannya melakukan tindakan melanggar hukun dan merugikan konsumen perusahaan tersebut langsung di blacklist tidak bisa bekerja sama dengan pihak kami (PLN) selama 3 tahun. Hal ini kami lakukan demi menjaga nama baik PLN dan peningkatan kinerja pelayanan terhadap masyarakat, pasalnya, pihak kami tidak membenarkan sama sekali adanya pelakuan kasar dari petugas lapangan terhadap pelanggan karena prilaku itu tidak menyelesaikan masalah dan malah menimbulkan masalah baru, bila perlu petugas kami dilapangan saat mengujungi pelanggan bermasalah dengan santun bahkan kami ajarkan jangan sampai tetangga pelanggan tersebut mengetahui adanya penagihan dari pihak petugas demi menjaga kerahasiaan dan nama baik pelanggan tersebut”, katanya. Lebih parah lagi, lanjutnya, “perlakuan semacam ini dilakukan oleh karyawan PLN sendiri, kami tidak akan segan-segan mengambil tindakan tegas. Jika permasalahan itu sampai pada tingkat penipuan, maka kami akan menyelesaikan melalui jalur hukum sesuai peraturan dan undang-undang yang berlaku terhadap karyawan tersebut. Namun dengan masalah seperti ini, saya berterima kasih telah mendapat kritikan dari masyarakat tentang kinerja kami dan kami akan terus melakukan yang terbaik demi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, mengenai permaslahan diatas terus kami lakukan penyelidikan apakah benar petugas PLN atau oknum, semoga dalam waktu dekat kami dapa mengetahuinya”, harapnya (Sumburi)