Selasa, 12 Juni 2012

Budaya Sunda Lebih Luhur Dari Pada Budaya Asing

Pagelaran drama Basa Sunda yang digelar oleh SMAN 1 Kawali sebagai upaya dalam rangka menangkal dahsyatnya arus globalisasi. (foto : mamay)

Ciamis,Aspirasi
 Gelombang dahsyat budaya asing yang melanda Nusantara khususnya populasi budaya sunda di Jawa Barat melalui informatisasi dan informalinalisasi lambat laun akan menjadikan ketergantungan. Oleh karena itu, bangsa Indonesia khususnya orang Sunda harus mencari solusinya agar gelombang yang melanda ke berbagai bidang bisa diminimalkan.
Salah satunya harus mencari solusi agar para generasi muda yang sebagian besar sudah terpengaruh budaya asing dapat menemukan kembali jati dirinya sebagai orang sunda yang memiliki budaya luhur.
Demikian dikatakan, Kepala SMAN 1 Kawali, Drs. Endan Adi Wisastra yang didampingi pembina teater jaga SMAN 1 Kawali, Usep Iskandar, SPd, ketika menggelar pasanggiri dan lomba bahasa sunda yang dilaksanakan selama dua hari, Sabtu-Minggu (26-27/5) dengan diikuti SMP/MTs se-Kabupaten Ciamis bertempat di kampus SMAN 1 Kawali.  “Pagelaran drama bahasa sunda dalam rangka melestarikan budaya daerah sendiri dimana orang Sunda memiliki budaya yang luhur dibanding dengan budaya asing, “ujarnya.
Menurut Endan, saat ini banyak generasi muda yang budayanya berkiblat ke dunia barat yang menganut budaya moderenisasi, kapitalisme, liberalisme yang berbau sekulerisme seperti Amerika yang dilanda hedeonisme atau gaya hidup mewah. “Padahal itu semuanya hanyalah politik agar bangsa Indonesia jauh dari agama, “katanya.
Khusus bagi orang sunda yang mayoritas  memeluk agama islam, perlu adanya upaya sundanisasi islam atau sunda memilih islam sebagai dasar budaya  karena para pemimpin islam atau ulama di sunda dihormati dan dianggap  sebagai orang tua, guru atau pemerintah yang selalu diturut hinga mencapai puncak strata  kehormatan. “Dan Islamisasi Sunda yang mendawahkan ajaran agama islam dengan dasar Alquran dan Assunah serta bahasa dawahnya basa sunda, “jelasnya.
Untuk mempertahankan eksistensinya budayanya ada beberapa cara yang bisa ditempuh, diantaranya harus menggunakan bahasa sunda dalam kehidupan sehari-hari karena merupakan salah satu identitas bangsa. “Caranya bahasa harus diajarkan disekolah menjadi pelajaran muatan lokal, “pungkas Endan.(mamay)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Anda Memberikan Komentar Anda mengenai berita yang kami Muat
Untuk lebih lengkapnya silakan mencari Media kami di loper koran terdekat anda