Anas Urbaningrum (AU) |
Jakarta, Aspira
Pengacara Elza Syarif
(Elza) selaku anggota tim pengacara
Muhammad Nazarudin (MN) terus mendesak komisi pemberantasan Korupsi
(KPK) agar Anas Urbaningrum (AU) di tetapkan jadi tersangka.Desakan itu
dilakukan Elza karena bukti bukti sebagai fakta hukum yang diungkapkan para saksi dipersidangan
“keterlibatan Anas tak terbantahkan lagi ujar Elza menanggapi Aspira Baru baru ini.
Dikatakan
Elza,terbukti dana milik perusahaan Permai Group sebanyak Rp 80 miliar yang
terdiri dari 30 miliar dan US$ 5 juta digunakan untuk kepentingan AU untuk
memenangkan ketua umum Partai Demokrat (PD) uang tersebut dibawa ke Hotel Aston
di Bandung dan dibagi bagikan kepada DPC
DPC partai Demokrat agar memilih AU sebagai Ketua Umum PD.
Menurut saksi
Rosalina manulang (Rosa) bahwa benar AU berkantor di Tebet bersama MN sedangkan Athiyah laila istri AU itu bersama
Neneng Sriwahyuni, istri MN juga sama sama berkantor di Tebet dibawah payung PT.
Graha Anugrah.
Elza juga
mengingatkan pimpinan KPK bahwa Rosa dalam kesaksiannya mengaku melihat mobil
Alphard hitam milik AU sedang berada
dikantor tower Permai di warung buncit.dalam struktur organisasi perusahaan
permai Group itu AU sebagai Owner ( Jabatan tertinggi) Ketua PD itu bersama MN bendahara umum PD
adalah pemegang saham PT Anugrah Nusantara Permai Group adalah pengembangan dari PT. Anugrah Nusantara “ Barang bukti,
Struktur organisasi permai group ( Anas Urbaningrum sebagai Owner bersama
Yulianis dan Hasyim.Daptar gaji sampai 2011,BPKB Mobil Alphard hitam No.Pol.
B.15 AU dari PT Anugrah Nusantara atas nama AU dan jual beli saham PT Anugrah
Nusantara dari MN kepada AU “kata elza dalam suratnya yang ditembuskan kepada
presiden SBY,Ketua DPR RI dan Ketua Komisi III DPR RI.
Dijelaskan bahwa
yulianis sendiri mengakui AU telah membeli saham PT Anugrah Nusantara dari MN berdasarkan perjanjian jual beli saham
tahun 2007, Gaji AU bersama Mn sejak tahun 2009 diterima setiap bulan
RP.20juta.penerimaan gaji ini juga diketahui isteri AUselaku pemilik saham juga
sebagai Komisaris PT Alam berkah melimpah berkantor di tebet.
Peranan yulianis
adalah membuat daptar dan membayar gaji setiap karyawan, termasuk gaji pemilik
permai group AU bersama Mn, gaji itu
dikucurkan dari rekening Yulianis .Yulianis mengetahui setiap jumat AU kekantor
yang di Tebet dan hanya berbicara dengan Mn.
Menurut Elza
saksi yulianis mengambil uang milik permai group sebesar 30 miliar dan US$ 2
juta ditambah uang biaya kongres PD di
Bandung . Dana tersebut dari fee proyek proyek permai group.Kemudian uang tersebut
dibagi bagi di Hotel Aston oleh yulianis kepada Eva dan Nuril untuk disalurkan
kepada DPC DPC. Bukti bukti tanda terima termasuk yang jumlahnya US$ 6,975 juta
diakui kebenarannya oleh yulianis .
Saksi Moh El Idris
mengungkapkan ,sewaktu keTebet bersama Dudung Purwadi,pernah melihat AU
kelantai atas di gedung Anugrah .pernah
sekali ke gedung ke permai tower bersama Dudung Purwadi dilantai 6 bertemu MN, untuk membicarakan soal pembangunan gedung
DPP PD di pasar minggu. Pengakuan senada juga diungkapkan Oktarina Furi mengetahui dikeluarkan dana dari brankas
permai Rp.30 miliar dan US$ 5 juta .Uang tersebut dibawa oleh Yulianis
keBandung,Hotel Aston di lantai 9 kemudian diambil oleh Eva dan Nuril .sehingga
habis di Bandung.
“Seandainya dikatakan perusahaan
Permai Group itu milik M Nazarudin, tentunya ada perjanjian peminjaman uang
antara AU dengan MN. Faktanya tidak
demikian,Uang itu untuk kepentingan AU sebagai pemilik perusahaan permai Group dengan
kedudukan yang tertinggi “ Ungkap Elza .
Menurut Elza
terbukti bahwa uang fee dari PT. DGI senilai RP 4,3 miliar diberikan kepada Perusahaan Permai Group
,bukan kepada pribadi MN Fakta nya yang menerima Cek fee tersebut adalah Direktur Keuangan Permai
Group yaitu yulianis dan dibantu oleh
Oktarina Furi kata Elza. dari Berbagai
sumber (Tim Redaksi)
sukses untuk aspirasi rakyat
BalasHapusTerima Kasih atas doanya
BalasHapus